Milenial Menikah di Usia Muda

23 tahun, mungkin banyak orang (termasuk saya) yang menilai bahwa usia tersebut adalah usia yang masih terlalu muda untuk menikah.
Usia saya dan adik kedua ini terpaut 17 tahun. Ya, dia lahir saat saya sudah berkuliah. Oleh sebab itu, dia selalu menjadi anak kecil di mata kakaknya ini.
Perbedaan tempat tinggal yang sangat jauh, saya di Kalimantan dan keluarga ada di Jawa, membuat saya merasa belum banyak mengajari dia banyak hal, apalagi tentang urusan pria dan wanita terutama tentang pernikahan.
Sempat kaget dan wondering, what happen? Is she pregnant? Mengapa keburu menikah?
Di usia saya yang sudah kepala empat ini, umur 23 tahun adalah saat seseorang (perempuan) sedang unyu-unyunya, masih suka shopping dan jalan-jalan, hangout bareng teman, berteman dengan banyak orang, travelling dan mencoba berbagai hal yang menarik minat dan hobi.
Tapi mungkin anak muda milenial saat ini sudah berbeda pandangan dengan generasi X di masa saya.
“Generasi milenial mempunyai kecenderungan percaya diri dan keingintahuan yang tinggi, mungkin itu sebabnya dia ingin segera menikah” pikir saya berusaha mendamaikan pikiran.
Saya agak sedikit menyesali keputusan adik yang meminta ijin menikah tahun lalu, saat usianya baru saja menginjak 23 tahun.
“Duh, tahu apa kamu tentang menikah dan berkeluarga, apalagi kalau sudah mempunyai anak. Tahu apa kamu kalau anak sakit, harus bayar SPP, beli mainan dan jajan.” Saya hanya mampu berbicara sendiri dalam hati.
“Bukankah lebih baik sendiri dan single dulu dan tidak usah keburu menikah? Sementara dia sudah punya pekerjaan yang bagus hingga bisa membangun rumah sendiri. Padahal dia sendiri yang bilang kalau peraturan di tempat kerjanya tidak memperbolehkan staff nya hamil.” Duh pusing saya waktu itu tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Tapi ya sudahlah ya, dia sudah dewasa, sudah bekerja meskipun nantinya harus resign, dan terutama, dia berhak menentukan jalan hidupnya sendiri.
Setiap orang bebas menentukan jalan hidupnya sendiri, dan saya akhirnya menghargai keputusannya untuk menikah.

Menurut Yoris Sebastian dalam bukunya Generasi Langgas Millennials Indonesia, ada beberapa keunggulan dari generasi milenial, yaitu ingin serba cepat, mudah berpindah pekerjaan dalam waktu singkat, kreatif, dinamis, melek teknologi, dekat dengan media sosial.
Dalam aspek bekerja, Gallup (2016) menyatakan para milenials dalam bekerja memiliki karakteristik yang jauh berbeda dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya, diantaranya adalah;
- Para milenials bekerja bukan hanya sekedar untuk menerima gaji, tetapi juga untuk mengejar tujuan (sesuatu yang sudah dicita-citakan sebelumnya).
- Milenials tidak terlalu mengejar kepuasan kerja, namun yang lebih milenials inginkan adalah kemungkinan berkembangnya diri mereka di dalam pekerjaan tersebut (mempelajari hal baru, skill baru, sudut padang baru, mengenal lebih banyak orang, mengambil kesempatan untuk berkembang, dan sebagainya).
- Milenials tidak menginginkan atasan yang suka memerintah dan mengontrol.
- Milenials tidak menginginkan review tahunan, milenials menginginkan on going conversation.
- Milenials tidak terpikir untuk memperbaiki kekuranganya, milenials lebih berpikir untuk mengembangkan kelebihannya.
- Bagi milenials, pekerjaan bukan hanya sekedar bekerja namun bekerja adalah bagian dari hidup mereka.
Menjadi Orangtua Tidak Ada Sekolahnya

Tahu sendiri kan ya, generasi X seusia saya, 15 tahun yang lalu saat menikah, tidaklah sama dengan milenial yang menikah sekarang ini.
Dulu, menikah ya menikah. Bagaimana cara merawat pernikahan, mencari tahu sendiri dari buku-buku tentang pernikahan, dan buku psikologi.
Di salah satu buku yang saya beli ada kalimat yang saya ingat hingga sekarang. Karena unik dan benar adanya.
Menjadi seorang tukang ledeng harus mempunyai sertifikat. Sementara untuk menikah dan menjadi suami, istri atau orangtua, tidak ada sekolah dan sertifikat kelulusannya.
Gary Smalley
Bisa dibayangkan mengapa terjadi begitu banyak pernikahan yang berujung dengan perceraian, orangtua yang tidak tahu bagaimana cara mendidik anak yang benar dan baik, dan juga mengapa banyak laki-laki yang tidak bisa berperan maksimal sebagai seorang suami dan ayah untuk keluarganya.
Orangtua Milenial Harus Lebih Cerdas
Karena generasi milenial adalah generasi yang lebih paham dan fasih di dunia digital dan sosial media, mereka diharapkan akan bisa lebih cerdas mencari tahu bagaimana menjadi orangtua yang baik dari berbagai sumber.
Banyak sumber bacaan dan berita serta sosial media yang membahas tentang parenting dan keluarga.
Tapi belum ada yang lengkap dan mempunyai kurikulum pembelajaran seperti di Popmama.com
Popmama.com adalah one stop solution untuk keluarga milenial yang ingin belajar tentang parenting, lifestyle dan online shopping.
Popmama Parenting Academy 2021
Penelitian internal yang dilakukan Popmama.com, tahap parenting dapat dibagi menjadi 4: expecting parents, parents with baby, parents with toddler, dan parents with big kids.
Para milenial yang sudah mulai berkeluarga tentu akan menemukan tantangan di setiap tahap tersebut.
Popmama.com memahami hal ini dan ingin membantu para keluarga milenial dalam menghadapi tantangan tersebut melalui Popmama Parenting Academy.
Kurikulum Popmama Parenting Academy 2021
Kita bisa memilih kurikulum di Popmama Parenting Academy sesuai dengan apa yang ingin kita pelajari, diantaranya:
Pregnancy
Kategori tentang pregnancy atau kehamilan terdiri dari: Getting Pregnant, First Trimester, Second Trimester, Third Trimester, dan Birth.
Di kategori Pregnancy ini, kita bisa membaca berbagai artikel tentang kehamilan, nutrisi saat hamil, penyakit saat hamil, perkembangan janin, resep makanan sehat untuk ibu hamil, dan perkiraaan biaya melahirkan.
Baby
Kategori Baby terdiri dari: Baby 0-6 months dan Baby 7-12 months.
Di kategori Baby kita bisa membaca dan mempelajari tentang MPASI, resep MPASI, ASI, dan berbagai penyakit pada bayi.
Kid
Kid usia 1-3 tahun dan Kid usia 4-5 tahun.
Di kategori ini kita bisa membaca dan mempelajari tentang perkembangan anak, tumbuh kembang anak, dan fashion anak.
Big Kid
Terdiri dari kategori anak usia 6-9 tahun dan 10-12 tahun.
Life
Terdiri dari kategori Relationship, Health and Lifestyle, Home and Living, Fashion and Beauty.
Kesimpulan
Dengan prosentasi populasi generasi milenial lebih banyak dibandingkan generasi non-produktif, ditambah dengan adanya pembelajaran online tentang bagaimana menjadi orangtua dan keluarga yang baik dari Popmama Parenting Academy 2021, diharapkan bisa meningkatkan kualitas generasi Indonesia berikutnya.
Ikuti Popmama Parenting Academy 2021 dan dapatkan berbagai jawaban tentang keluarga dan bagaimana menjadi orangtua yang lebih baik lagi.
Psstttt ternyata adik saya tidak pregnant duluan, murni memang ingin menikah.
Keponakan ganteng saya ini lahit di bulan September 2021 lalu. Sehat-sehat dan bahagia selalu ya keponakanku….
Note:
Infografis dibuat menggunakan Canva Pro. Coba gratis Canva Pro 30 hari, klik link tautan atau image di bawah ini.
Wah.. Selamat datang keponakan.. Semoga sehat selalu anak ganteng…
Terima kasih 🙂
Hallo Bude Indri kata si Baby ponakan, xixixi. Selamat ya Mbak Indri dah jadi Bude.
Anyway setuju sekali ini Mbak indri jadi parents masa kini harus mau dan mampu upgrade ilmu parentingnya, kalau nerapin ilmu parenting jaman bahulak yaa gak semuanya salah sih tapi banyaknya sudah gak relevan dengan generasi alfa. Kalau dipaksain pun malah ngelu, wkwkwk
Untung ada media online untuk belajar ilmu parenting seperti popmama.com ya Mbak ada juga ruang berkreasinya juga yaitu Popmama Parenting Academy. Lengkap wis ini
Thanks mba hehe, iya nih harus pada baca Popmama biar lebih pinter jadi orangtua
Adiknyaa keren banget berani memutuskan menikah di usi muda, saya dulu mah masih takut nikah pengennya bebas berteman dg siapa saja dan cari pengalaman sebanyak banyaknya
Berani cenderung nekat nih mba haha
Kadang usia seseorang juga susah dijadikan patokan siap menikah atau enggak ya, Mbak. Berapapun usianya, tetap harus belajar tenatng keluarga dan menjadi orang tua. Selama tau ilmunya, penanganan masalah tentu bisa lebih baik. Nah, beruntungnya lagi, Popmama hadir buat bantu orang tua dan calon orang tua milenial untuk mendapatkan ilmu yang bisa diakses dengan mudah dan lengkap!
Bener banget mba Nova, thanks insight nya
penting banget sih menurutku buat ikutan acara popmama parenting academy ini. pasti bisa dapat insight baru tentang ilmu parenting. cowok juga perlu ikutan nih.
Iya cowok juga harus ikutan biar jadi bapak siaga haha
duh kalau kayak aku nih nikah aja udah umur 30… tetep aja siap ga siap mba….. secara ya emang jadi orang tua umur berapapun tetep harus mau belajar… bukan berarti kalau uasia udah lebih banyak terus lebih pinter dan ga perlu belajar lagi….. semoga tetap semangat ya kitaaaa…..
Bener mba, harus belajar tiap hari nih kita
Ah aku juga kaget saat adikku mau nikah di usia 23, dan laki-laki lagi.. Ah sama banget ceritanya.
Kegelisahan kita sama yaa.brupanya inilah tantangan bagi generasi milenial yang ingin serba cepat dan ingin banyak tahu.
Segala kekhawatiran akan hilang jika kita terus belajar, salah satunya lewat popmama.
wah bisa samaan yaaa
Aku masuk calon orang tua milenial dong hehe
Bersyukur banget bertebaran informasi tentang parenting, meski masih single.
Semoga keseruan popac ini terus ada tiap tahunnya.
Biar masih single, tetep semangat buat persiapan untuk jadi orang tua yaa
Kalau saya malah anak yang menikah tahun ini di usia 23 tahun juga. Sekarang sedang bersiap menjadi ibu generasi pandemi. Dan jujur ketar-ketir juga awalnya, tapi setiap melihat semangat maju dan belajarnya, jadi lega. Syukur keduanya, suka belajar jadi ya tidak usah didikte sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Wah selamat mba
Ah, memutuskan untuk nikah muda ya. Bagus lah, asalkan memang dia sudah mengantongi ilmu parenting. Untungnya ada popmama ini ya kak. Sangat membantu bagi para papa mama milenial
Bener banget mba, para milenial terbantu banget dengan adanya Popmama Parenting Academy
Pop mama academy keren banget ini buat panduan calon orangtua dan orangtua untuk belajar banyak hal terkait parenting
Yep, setuju!
Nah, bener. Mbak. Menjadi orang tua memang nggak ada sekolahnya, tapi kita harus proaktif belajar, mengupdate ilmu untuk bekal membersamai anak. Apalagi zaman sekarang beda banget dengan zaman kita kecil dulu… Di Popac saya banyak belajar sih. Semoga Popac tahun ini banyak ilmu yang didapat juga. Aamiin.
amin amin
Nah, bener. Mbak. Menjadi orang tua memang nggak ada sekolahnya, tapi kita harus proaktif belajar, mengupdate ilmu untuk bekal membersamai anak yang beda-beda karakternya. Di Popac saya banyak belajar sih. Semoga Popac tahun ini banyak ilmu yang didapat juga. Aamiin.
Iya semoga kita tidak bosan-bosannya belajar ilmu parenting, biar tambah pinter jadi orang tua
Setuju soal betapa pentingnya belajar ionu parenting nah pop mama academy media yang tepat untuk siapapun belajar sekalipin yang belum menikah kan bakalan jadi calon orang tua ya
Iya bener banget mbaa
Ibu baru di masa kini sudah banyak tempat untuk belajar y mam apalagi online bersama popmama