KEB

Menulis Untuk Kesehatan Mental

Menulis dapat menjaga kesehatan mental karena aktivitas ini memiliki sejumlah manfaat yang dapat membantu seseorang mengatasi stres, kecemasan, dan berbagai masalah kesehatan mental lainnya.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perempuan lebih mungkin mengalami depresi, kecemasan, dan gangguan makan daripada laki-laki. Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental pada perempuan sebesar 12,7%, sedangkan pada laki-laki sebesar 9,5%.

Dry Branches On Brown Paper With Text

Faktor yang menyebabkan perempuan Mengalami Masalah Kesehatan Mental

Tiga faktor utama yang sering menyebabkan perempuan mengalami masalah kesehatan mental, diantaranya:
  • Beban Ganda. Salah satu faktor yang menyebabkan perempuan rentan mengalami masalah kesehatan mental adalah beban ganda. Perempuan sering kali dituntut untuk memenuhi berbagai peran, seperti sebagai istri, ibu, pekerja, dan anggota masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan stres dan kecemasan.
  • Diskriminasi. Diskriminasi juga dapat memengaruhi kesehatan mental perempuan. Perempuan yang mengalami diskriminasi, seperti diskriminasi gender dan ras, lebih mungkin mengalami depresi, kecemasan, dan PTSD (post-traumatic stress disorder).
  • Kekerasan. Kekerasan, baik kekerasan fisik, seksual, maupun verbal, juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental perempuan. Perempuan yang mengalami kekerasan lebih mungkin mengalami depresi, kecemasan, dan PTSD.

Selain menulis, sebenarnya ada kegiatan dan aktivitas lain yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental perempuan.

Aktivitas dan kegiatan untuk kesehatan mental

Selain menulis, ada banyak kegiatan yang dapat membantu menjaga kesehatan mental Anda. Kombinasi berbagai kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang holistik. Beberapa di antaranya meliputi:

  1. Olahraga: Aktivitas fisik, seperti berlari, berenang, yoga, atau bersepeda, dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, dan memberikan energi positif.
  2. Meditasi dan Mindfulness: Praktik meditasi dan mindfulness dapat membantu mengatasi kecemasan, meningkatkan konsentrasi, dan menciptakan kedamaian batin.
  3. Seni dan Kreativitas: Menggambar, melukis, memahat, atau terlibat dalam kegiatan seni kreatif lainnya dapat menjadi cara ekspresif untuk meredakan stres dan meningkatkan kreativitas.
  4. Berpikir Positif: Coba untuk mengembangkan pola pikir positif dan menghindari berlebihan memikirkan hal-hal negatif.
  5. Hubungan Sosial yang Sehat: Berinteraksi dengan teman, keluarga, dan orang yang kita cintai dapat memberikan dukungan sosial dan rasa koneksi yang penting untuk kesehatan mental.
  6. Relaksasi: Praktik relaksasi, seperti mandi panas, meditasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan, dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan.
  7. Tidur yang Cukup: Pastikan mendapatkan tidur yang cukup, karena kurang tidur dapat memengaruhi kesehatan mental.
  8. Nutrisi yang Seimbang: Makan makanan yang sehat dan bergizi dapat memengaruhi mood dan kesehatan mental.
  9. Terlibat dalam Kegiatan Sosial dan Komunitas: Bergabung dengan kelompok atau organisasi sosial, melakukan kegiatan sukarela, atau berkontribusi pada komunitas dapat memberikan rasa tujuan dan koneksi yang kuat.
  10. Membuat Rutinitas: Membuat rutinitas harian atau mingguan yang terstruktur dapat memberikan rasa kendali dan stabilitas yang dapat mendukung kesehatan mental.
  11. Mengembangkan Keterampilan Relaksasi: Belajar teknik pernapasan dalam, biofeedback, atau aromaterapi dapat membantu mengelola stres.
  12. Menyusun Tujuan dan Rencana: Membuat tujuan pribadi dan membuat rencana untuk mencapainya dapat memberikan rasa pencapaian dan tujuan dalam hidup.
  13. Membuat Jurnal: Selain menulis untuk ekspresi emosi, membuat jurnal juga dapat membantu mengorganisasi pikiran dan perasaan.

Flashback ke tahun 2015, adalah pertama kalinya saya menulis di Blogspot setelah sebelumnya membuat satu blog gratis di WordPress.com.

Saat itu masih tidak terpikir mau menulis apa, mau targetting audiens yang bagaimana, yang penting nulis. Alamat blogspot di rumah-yube.blogsot.com itu kemudian saya migrasi ke WordPress dan berganti domain menjadi indriariadna.com

Bisa dilihat bagaimana di tahun 2015 saya menulis acak adut, gak pakai pakem. Untung saya ingat untuk gak sembarangan umbar aib di blog 😁 bisa bahaya.

Aib, stress, cemas, bagi perempuan butuh untuk disalurkan. Jika tidak, kesehatan mental bisa terancam.

Selain memiliki support system dan dukungan yang baik dari keluarga, menulis adalah salah satu cara untuk melepas stress bagi perempuan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa menulis dapat bermanfaat untuk kesehatan mental

Back view of crop anonymous African American female taking notes in planner and working with computer at table

Perubahan hormon, juga bisa menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan mental pada perempuan.

Beberapa contoh perubahan hormon yang berperan dalam masalah kesehatan mental perempuan meliputi:

  1. Siklus Menstruasi: Perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi. Sebagian perempuan mungkin mengalami sindrom pramenstruasi (PMS), yang dapat menyebabkan gejala seperti iritabilitas, kecemasan, dan perasaan sedih sebelum menstruasi.
  2. Kehamilan dan Pasca Melahirkan: Perubahan hormon yang signifikan selama kehamilan dan setelah melahirkan dapat memengaruhi kesehatan mental. Depresi pasca melahirkan adalah contoh umum dari masalah kesehatan mental yang terkait dengan perubahan hormon selama masa ini.
  3. Menopause: Menopause adalah saat ketika produksi hormon reproduksi (estrogen dan progesteron) menurun secara signifikan. Perubahan hormon ini dapat berkontribusi pada gejala seperti perasaan sedih, kecemasan, dan gejala menopause lainnya yang dapat memengaruhi kesehatan mental.

Sudah banyak berita yang kita dengar dan kita baca, betapa berbahayanya depresi pasca melahirkan jika kita tidak memiliki support system yang baik.

Banyak ibu dan anak yang menjadi korban karena depresi pasca melahirkan yang luput dan tidak diketahui oleh pasangan hidup. Mungkin karena para ibu baru ini merasa kurang dihargai, atau merasa tidak bisa mengurus bayinya dengan baik. Atau mungkin juga, dia sudah merasa lelah tapi tidak ada uluran tangan dari pasangan hidup.

Tangisan, kebahagiaan, keinginan terpendam, makian, semua yang membuat kita sangat bahagia maupun sangat sedih, tuliskanlah.

Tears are words that need to be written.

Paulo Coelho

Perempuan, menulislah agar mentalmu tetap sehat!

Leave a Comment